Lagi, sebuah blog penghina Nabi Muhammad SAW beredar di internet. Sama seperti kasus sebelumnya, blog yang penuh dengan pelecehan terhadap Nabi Muhammad itu menggunakan layanan gratisan seperti, Wordpress.
Blog yang tidak diketahui siapa pengelolanya ini berisi tulisan yang menuding Nabi Muhammad sebagai seorang pedofil, gila hormat, dan penipu, yang merupakan utusan setan Lucifer. Dengan menggunakan dalih ayat-ayat palsu, blog ini menyudutkan nabi terakhir itu.
Blog ini juga menuding Alquran berisi tulisan-tulisan palsu, yang dibuat oleh tangan Muhammad SAW. Bahkan, dengan kata yang dipelintir, Alquran dianggap mengajarkan untuk membunuh perempuan, dan anti terhadap kritikan.
Selain tulisan, ada juga sketsa cabul yang sangat menghina Nabi Muhammad. Di gambar tersebut, Muhammad digambarkan sebagai lelaki yang sangar dan gemar melakukan hubungan intim dengan anak kecil di tempat umum. Setidaknya, ada dua gambar sketsa yang tentunya menyakitkan umat Islam tersebut.
Sebelumnya beberapa bulan lalu dua buah blog yang juga menghina Nabi Muhammad juga beredar. Kedua blog itu berisi gambar-gambar kartun yang menghina manusia mulia itu. Meski kedua blog itu sudah ditutup oleh Wordpress, namun hingga kini pengelolanya belum ditangkap.
gak isa digedein lagi tah tuh gambar? penasaran..
ReplyDelete:)
www.sandy-is-my.name
hmmm mereka gak pernah akan berhenti... ..
ReplyDeletelaknatullah..
ReplyDeletemudah2an cepet di tangkep trus di gebukin bareng2..
hemmmmm.....mokong......biar allo yang membalas.....btw alamatx apa cih.....q ingin tau deh....
ReplyDeleteemank kiamat udh dket
ReplyDeletenerAKA jahanNNam tempat yang terpuji baginya
ReplyDelete“hi bro pakabar? Saya baru publish postingan baru nih dan saya perlu komentar Anda baik saran maupun kritikan, komentar Anda sangat berarti buat blog saya!”
ReplyDeleteDan saya juga mengajak tukar link ! apakah Anda Mau !?
Kunjungi http://kelincex.blogspot.com
ATI-ATI YG MELECEHKAN NABI GUA,AHIRAT SIAP MENANTI....
ReplyDeleteGUA GAK TRMA NABI GUA DI LECEHIN.... ATI-ATI KENA AZAB....
ReplyDelete